berbeda seperti malam2 sebelumnya, malam ini pengamen di bis kota yg aku tumpangi menarik perhatianku. bukan lagu dan bukan penyanyinya tp gadis cilik yg mereka bawa.
umurnya seperti masih dibawah lima tahun--seusia dengan beberapa sepupuku. posisinya yang ada dihadapanku awalnya tidak terlalu aku hiraukan. seperti biasa ia hanya menjadi pemanis, penarik bagi penumpang untuk memberi uang sementara 3 om-nya melantunkan beberapa lagu lawas yg aku tidak tahu apa judulnya. namun lama kelamaan gadis ini menarik perhatianku. sesaat aku lihat jam tanganku sudah pukul 20.30, lalu aku perhatikan kembali gadis yg menggunakan baju berwarna pink itu. sambil bersandar dikaki salah satu pengamen ia terlihat beberapa kali menguap, matanya sesekali tertutup untuk beberapa detik. namun, ia berusaha untuk menyelesaikan "shownya" itu. tidak hanya itu, beberapa kali ia hampir terjatuh karena kantuk menyerang.
sambil terus memperhatikan gadis itu, kepalaku mulai melayang pada timbal balik yg aku dapat hari ini setelah hampir sebulan aku bekerja. aku bersyukur tidak dipaksa bekerja sedari kecil seperti gadis itu, tidak juga harus naik turus bis untuk mendapatkan kehidupan. tapi saat itu aku mulai sadar tidak semudah membalikan telapaktangan untuk mendapatkan yang aku mau. ternyata segala sesuatu perlu pengorbanan dan usaha.
itu yg orang tuaku lakukan untukku selama ini. sedangkan aku dengan gampangnya meminta tanpa memikirkan apa yang mereka lakukan.
tidak hanya itu gadis kecil itupun membuat aku ingat saat aku terkadang aku masih sering melihat ke atas tanpa melihat orang2 dibwahku. aku mulai merasakan perkatain ibu "jangan liat ke atas yang ada kamu gak akan pernah bisa puas, liat kebawah bnyak org2 yg kurang beruntung dari kamu. dari situ kamu bisa bersyukur" itu sangat2 benar. saat itu aku bersyukur hidupku bisa seperti sekarang, cukup dan hidup dikeluarga yg menyayangiku. tidak perlu naik turun bis untuk bisa sekolah dah hidup.
woow, terima kasih gadis kecil kamu sudah membuatku banyak belajar hari ini.