how much now

Selasa, 23 Agustus 2011

Rabu, 17 Agustus 2011

hari terakhirnya


Happy Birthday My Grandmother(Alm)
remember you made me miss all of us :'(


disaat semua orang beramai-ramai mengucapkan selamat hari jadi indonesia, aku lebih memilih untuk mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. tahun ini 72 tahun umurmu jika kau masih bersama-sama kami disini tapi sayangnya kau telah tiada. kepergianmu tidak lantas membuat kami, orang-orang yang mencintai dan menyayangimu melupakanmu begitu saja. anak, cucu, keluarga, kerabat, sahabat, dan orang-orang yang mengenalmu akan selalu mengingatmu dan tidak akan melupakamu. semua kebaikanmu yang membuat kami disini akan selalu mengenangmu.

dan aku salah satu yang akan selalu mengingat semua kebaikanmu yang tak akan pernah bisa aku balas oleh apapun juga. eyang,kau bagai ibu kandungku sendiri. mulai aku lahir ke dunia ini kau selalu ada untukku di saat apapun.disaat ibuku harus bekerja, kau dengan senang hati menjagaku, dan kau lakukan itu hingga hari terakhirmu.

aku selalu ingat orang-orang disekeliling kita bicara "ini mah anak eyang", ya aku senang dengan predikat itu. aku yang paling banyak mendapat kasih sayang dan perhatian darimu di banding sepupu-sepupuku yang lain dan itu akan selalu menjadi cerita yang aku banggakan pada mereka. 

diusia balita, kau selalu sabar menyuapiku hingga 3jam lamanya karena makanku diemut, dengan kondisi badanku yang gemuk dan digendong (itulah ceri yang kau bagi padaku setelah aku besar).

diusia sekolah taman kanak-kanak hingga bangku SD, kau selalu menjadi eyang yang siaga untukku. setiap aku keluar kelas setelah pelajaran selesai aku akan selalu melihat senyummu yang merekah menyambut aku, kau rela meluangkan waktu untuk menjemputku.

diusia SMP hingga hari terakhirmu tiba, kau selalu memastikan aku pulang tepat waktu dan selalu khawatir ketika aku telat pulang. ketika    kekhawatiranmu memuncak kau akan meneleponku setiap 5menit sekali.

dan disepanjang usiaku sampai hari terakhirmu, kau selalu membuat masakan yang enak dan aku suka. aku lebih menyukai masakanmu dibanding ibuku sendiri.dan yang paling aku ingat dan aku rindukan kau selalu menyuapi aku makan. entah itu sarapan, makan siang, atau makan malam sekali pun.

sampai akhirnya aku tidak pernah merasakan itu lagi sejak 4 tahun lalu, sejak hari terakhirmu bersamaku.

hari itu 23 Maret 2007
seperti biasa pagi-pagi kau membangunkanku untuk melaksanakan shalat subuh, dan selesai shalat kau mengajakku untuk mengaji. ya itulah kebiasaanku denganmu setiap subuh, kau dengan sabar mengajarkan aku mengaji. 
sekitar setengah jam mengaji setelah itu kau menyuruh aku untuk mandi karena aku haruh pergi ke sekolah. tanpa merasa hal-hal yang aneh pada dirimu, setelah mandi pun aku bersiap-siap sambil disuapi sarapan olehmu, aku selalu ingat kau bilang "daripada kamu gak makan, mening eyang suapin aja". 
aku berangkat sekolah, dan aku tahu jadwalmu hari ini adalah datang ke salah satu pengajin.

Pukul 10 Pagi
kau selesai dari mengajimu dan mampir ke warung dekat rumah kita untuk membeli beras dan kau bilang pada penjaga warung itu "takut ada tau jauh datang makanya beli beras" (itu yang aku tau dari penjaga warung setelah kau tiada, mungkin firasat)

Pukul 12 siang
kau menyadari bahwa aku melewati jam biasa aku pulang hari jumat, dan seperti biasa kau meneleponku menanyakan keberadaanku dimana.
eyang: "kamu dimana? cepet pulang"
aku: "di sekolah, iya bentar lagi pulang"

Pukul 12.30 siang
kau kembali meneleponku
eyang: "dimana? cepet pulang anter eyang ke dokter jantung!"
aku: "iya sebentar ini lagi di jalan"

Pukul 1 siang
sampainya aku di rumah aku dikejutkan dengan kondisi kau yang sudah sulit berbicara, tapi masih kuat untuk ke kamar mandi. saat itu kondisi rumah sedang tidak ada siapa-siapa hanya ada aku dan pembantu. aku panik melihat kondisi kau seperti itu, aku lantas menelepon ibuku yang sedang ada di jakarta. masih dalam kepanikan aku berusaha bertanya pada kau tapi sepertinya kau sulit bicara, aku meminta kau untuk berbaring di kasurmu. kondisimu makin parah, kau memejamkan matamu dan agak sedikit mengorok, aku bangunkan kau tidak meresponnya sama sekali. aku makin panik, aku kembali menelepon ibuku, tanteku, dan semua yang aku bisa telepon. akhirnya bantuan datang dari tetangga disekitar rumah kita. tapi itu tidak sma sekali membuatku tenang. dengan banyak bantuan seperti itu akhirnya kau dibawa ke rumah sakit terdekat.
di rumah sakit kau sempat masuk IGD karena masih menunggu ruangan yang kosong. tidak lama kau masuk ruangan dan saudara-saudara datang. 
di ruangan tubuhmu sudah di penuhi oleh alat-alat yang aku pun tidak tau namanya, kau di beri bantuan oksigen, mukamu sudah pucat dan dingin, bahkan kau tidak bangun dan tidak merespon siapapun yang mengajak kau bicara. 
sampai malam hari keadaanmu tidak berubah, semua keluarga sudah berkumpul. aku yang bersih kukuh ingin menemanimu disana dipaksa untuk pulang karena besok aku harus sekolah. sebenarnya aku tidak mau pergi dari tempat itu, aku ingin bersamamu sampai detik-detik terakhirmu eyang.

Pukul 10 malam
aku menerima telepon yang mengabarkan kau sudah tidak ada eyang. aku menangis sejadi-jadinya, aku tidak bisa terima kau sudah tidak ada. tadi pagi kau masih membangunkanku dan menyuapiku makan,siangnya kau masih meneleponku.

tak ku sangka hari itu adalah hari terakhirku bersamamu, semuanya yang serba mendadak yang membuatku selalu merindukanmu. kedekatanku denganmu yang sangat aku rindukan dan tak akan pernah aku dapat lagi dari siapapun.

segala pengorbananmu untukku tak akan pernah bisa aku balas dengan cara apapun, aku sekarang disini berusaha untuk menjadi yang terbaik untukmu dan tidak mengecewakanmu. aku ingin membuat kau disana tersenyum melihat aku disini bisa menjadi cucu kebangganmu :')

with love,

Mega Agniya

Selasa, 16 Agustus 2011

Hidup Adalah Toko Buku

Hidup ini seperti toko buku
di dalamnya terdapat banyak bacaan, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
tapi, kebanyakan orang lebih banyak mencari bacaan ringan dibanding bacaan yang berat.
(dikutip dari sebuah dialog film)